Menteri PUPR  Sebut Tol Dharmasraya-Rengat Belum Bisa Dibangun Tahun Ini

Sumatera | Sabtu, 07 Januari 2023 - 00:01 WIB

Menteri PUPR  Sebut Tol Dharmasraya-Rengat Belum Bisa Dibangun Tahun Ini
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Bupati Sutan Riska usai meresmikan Masjid Agung Dharmasraya, Jumat (6/1/2023). (PADEK.JAWAPOS.CO)

PADANG (RIAUPOS.CO) - Usulan Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan untuk pembangunan feeder tol Trans Sumatera yang menghubungkan kabupaten itu dengan Rengat (Riau) direspons Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Namun, Basuki menyebutkan pembangunannya belum bisa dilakukan tahun ini karena masih menunggu feasibility study atau studi kelayakan serta anggaran untuk pembiayaannya.

“Kita lakukan feasibility study dulu untuk itu, dan kita lihat pembiayaannya,” kata Basuki Hadimuljono didampingi Bupati Sutan Riska usai meresmikan Masjid Agung Dharmasraya, Jumat (6/1/2023).


Menteri Basuki mengungkapkan bahwa Bupati Sutan Riska sudah sejak lama  mengusulkan tol yang menghubungkan Dharmasraya, Sumbar dengan Rengat, Riau. Untuk meyakinkan itu, bupati yang juga Ketua Umum APKASI itu pun telah menjamin pembebasan lahan untuk kelancaran proses pembangunan jalan tol tersebut.

“Bupati sudah menjamin lahan untuk itu,” ungkap Basuki.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska mengungkapkan terima kasih atas respons pemerintah terhadap usulan pembangunan tol yang menghubungkan akses ke Trans Sumatera itu. Usulan itu melanjutkan berbagai pembangunan infrastruktur yang banyak didukung oleh pemerintah.

Awalnya, bupati dua periode ini berharap pada akhir tahun 2023 atau awal 2024, peletakan batu pertama (groundbreaking) feeder Tol Dharmasraya-Rengat itu bisa dilakukan.

“Kami berharap Bapak Presiden bersama Bapak Menteri PUPR nantinya yang melakukan groundbreaking,” ungkapnya.

Menurutnya bila feeder tol tersebut dibangun sangat besar dampaknya bagi percepatan akses transportasi, barang dan jasa serta perekonomian masyarakat di tiga provinsi yakni Sumbar, Riau dan Jambi. Apalagi ketiga daerah tersebut perekonomiannya masyarakatnya dominan pada pertanian dan perkebunan.

“Untuk itu, kami berharap bisa groundbreaking di akhir tahun 2023 atau awal 2024 sehingga pembangunannya bisa selesai dua tahun kemudian,” ujarnya.

 

Sumber: Padek.jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook